Daftar isi :
|
|
PT Pertamina (Persero) (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.
Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat saat ini adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu.
Kegiatan Pertamina dalam
menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta
ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.
Direktur Utama
Masa Jabatan Direktur Utama adalah 3 tahun.Berikut adalah
daftar Direktur Utama Pertamina:
No
|
Nama
|
Awal Jabatan
|
Akhir Jabatan
|
1
|
1996
|
1998
|
|
2
|
1998
|
2000
|
|
3
|
2000
|
2002
|
|
4
|
2002
|
2004
|
|
5
|
2004
|
2006
|
|
6
|
2006
|
2009
|
|
7
|
2009
|
2012
|
Pertamina Hulu
Logo lama Pertamina selama 35 tahun sebelum digantikan logo baru pada 10 Desember 2005
.Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas.
PT Pertamina EP
Sebagai tindak lanjut dari UU Migas No. 22 tahun 2001, pada tanggal 13 September 2005
dibentuk PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT PERTAMINA
(PERSERO) yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas untuk mengelola Wilayah
Kuasa Pertambangan (WKP) PERTAMINA kecuali untuk Blok Cepu dan Blok
Randu Gunting.Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah DOH Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di Rantau, DOH Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di Sorong.
Perusahaan patungan
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi
sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang
minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil Recovery),
JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing Contract), TAC (Technical
Assistance Contract), BOB (Badan Operasi Bersama), penyertaan berupa IP
(Indonesian Participation) dan PPI (Pertamina Participating Interest), serta
proyek pinjaman; sedangkan pengusahaan panasbumi berbentuk JOC (Joint Operating
Contract).Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-ER, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP) dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.
Saat ini DOH yang dulu digabung menjadi 3 region, yaitu Region Sumatera berusat di Prabumulih: Region Jawa di Cirebon dan Region KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan pusatnya di Balikpapan.
Panas bumi
Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3 (tiga) area
panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW. Ketiga Area Panas
Bumi tersebut adalah Area Sibayak (2 MW) di Sumatera
Utara, Kamojang
(140 MW) di Jawa
Barat dan Lahendong
(20 MW) di Sulawesi Utara.Pengembangan usaha
Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.Pertamina Hilir
Stasiun pengisian bahan bakar Pertamina
Kegiatan usaha PERTAMINA Hilir meliputi pengolahan,
pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik di
dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang PERTAMINA maupun impor yang
didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir merupakan
integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.Pengolahan
Kilang minyak
Bidang Pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas total 1.041,20 Ribu Barrel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan kilang Petrokimia dan memproduksi NBBM.Ketujuh Kilang minyak tersebut terdiri dari :
- Unit Pengolahan I di Pangkalan Brandan - Sumatera Utara (ditutup pada Januari 2007)
- Unit Pengolahan II di Dumai - Riau
- Unit Pengolahan III di Plaju-Sei Gerong Palembang - Sumatera Selatan
- Unit Pengolahan IV di Cilacap - Jawa Tengah
- Unit Pengolahan V di Balikpapan - Kalimantan Timur
- Unit Pengolahan VI di Balongan Indramayu - Jawa Barat
- Unit Pengolahan VII di Sorong - Papua
Kilang LNG
Disamping kilang minyak, PERTAMINA Hilir mempunyai kilang LNG di Arun, Aceh dan di Bontang, Kalimantan Timur. Kilang LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train. Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 22,5 Juta Ton per tahun. Beberapa Kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, Donggi, Senoro dan Mundu.Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan grade HVI- 60, HVI — 95, HVI -160 S dan HVI — 650. Produksi lube base ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.
Produk
- Bahan Bakar Minyak :
·
BioPremium, Premium,
·
Kerosine
- Non-minyak : Minarex, HVI 90, HVI 160, Lube Base, Green Coke, Asphalt,
- Gas : Elpiji, Bahan Bakar Gas (BBG), Vigas, LPG, CNG, Musicool
- Pelumas :
·
Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi
synthetic
·
Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina
untuk mesin bensin
·
Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin
·
Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air
seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina.
Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam,
mesin gergaji, bajaj dan bemo.
·
2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas
semi sintetis
yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah
bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene.
Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar
bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda dan Vespa, dapat juga
digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput.
·
Enduro 4T
·
Meditran
·
Rored
- Petrokimia : Pure Teraphithalic Acid (PTA), Paraxyline, Benzene, Propyline, Sulfur
Strategi
Bisnis
Di
bisnis hulu, strategi ‘Aggressive Upstream’ diarahkan untuk menjamin keberadaan
sumber energi demi kelangsungan bisnis Perseroan maupun demi kepentingan
nasional, melalui peningkatan produksi dan cadangan migas secara organik maupun
an-organik.
Eksplorasi dan Produksi
- Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting.
- Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi termasuk melalui cara anorganik (akuisisi).
- Mengembangkan potensi CBM di wilayah Pertamina.
- Melakukan aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun kemampuan spesifik.
Non Eksplorasi dan Produksi
- Meningkatkan bisnis perniagaan gas di dalam negeri serta memanfaatkan peluang untuk memperbesar bisnis transportasi dan pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan AP Pertamina lainnya.
- Pro aktif dalam perumusan pricing policy selaras dengan kebijakan nasional.
- Peningkatan kapasitas dan kemampuan spesifik jasa
pengeboran untuk menunjang rencana ekspansi perusahaan.
Tentang Perusahaan Afiliasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar